Jumat, 22 September 2017

Chapter 1 - Aku dan Diam

Chapter 1
Permulaan

     Diterima disebuah sekolah idaman adalah idaman semua orang.Tak terkecuali aku yang baru saja lulus SMP dan dterima disekolah yang telah aku idamkan.Kenapa aku mengidamkannya?Bagaimana tidak,sekolah tersebut merupakan sekolah unggulan yang menurutku luar biasa dapat mencetak anak anak OSN sampai ke tingkat dunia dan tidak lupa ibuku adalah alumni sekolah tersebut.Rasa bahagia memenuhi diriku tak sabar untuk segera bersekolah di sekolah tersebut.

     Beberapa hari bersekolah tersebut nyatanya sekolahan tersebut tak henti hentinya memberi tugas dan pelajaran.Tidak ada kata jam kosong atau pulang gasik.Aku mulai merasa bosan entah karena memang aku tak bisa mengikuti pelajaran atau karena aku lelah.Aku mengikuti sebuah organisasi yang membuatku selalu dibuat sibuk setelah pulang sekolah.Latihan latihan dan latihan itu yang aku lakukan setelah pulang sekolah.Pernah suatu hari ada perkumpulan OSN sehingga aku ijin untuk tidak mengikuti latihan tersebut.Dan alhamdulillah walau aku tak pernah masuk pembinaan OSN aku bisa mengerjakan soal yang diberikan ya walaupun belum sampai batas tuntas tetapi aku bisa lolos.

     Memang awalnya yang kuinginkan adalah menjadi juara nasional olimpiade dengan bidang yang aku suka.Tapi Tuhan berkehendak lain.Aku ditentang oleh organisasiku,aku tidak bisa dengan bebas mengikuti pelatihan OSN tersebut.Hati ini terasa tersayat,sedih dan bingung apa yang harus aku lakukan.Impianku gugur didepan mata setelah bisa aku raih.

     Gugurnya impianku membuat aku bingung apa yang harus aku lakukan selanjutnya.Aku menjalani kehidupanku lagi tanpa OSN.Latihan dan latihan,kadang diri ini lelah dengan latihan yang diberikan oleh seniorku.Pelajaranpun aku abaikan.Satu kata,aku terlalu lelah.

     Lelah tersebut belum apa apanya ternyata.Lelah itu tertumpuk menjadi beban yang terus hinggap dipikiranku.Aku berusaha selalu tersenyum dihadapan teman temanku,berusaha dapat menjadi teman yang baik dan dapat mendengar curhatan dari mereka.Namun,tak selalu mulus.Ada saja masalah yang muncul.Memang mungkin karena diriku yang terlalu takut untuk berbuat sesuatu mungkin lebih tepatnya karena takut menyakiti hati orang lain.

     Kadang hati memang berkata lain,ada kata yang ingin diucap namun tak sanggup untuk mengeluarkannya.Keberanian ini berhenti hanya dengan sebatas ingin.Jadi untuk apa,hanya menjadi beban yang membuatku semakin terpuruk.

     Impian yang hancur seharusnya bukan akhir dari segalanya,nyatanya memang berkata lain.Tak semudah itu untuk melupakan dan tak semudah itu untuk melakukan.Apa yang kita lakukan memiliki segala konsekuensi yang kita tanggung.Termasuk kegagalan itu sendiri.Walaupun sudah terpuruk namun rasa kegagalan sendiri memiliki konsekuensi yang akurat.Bahkan lebih menyakitkan dari sebuah kegagalan.

     Semua kembali seperti semula,namun beban ini tetap menyelimutiku.Namun bagaimana juga aku berada di lingkungan sekolah yang menuntutku untuk selalu belajar dan humble pada semua orang.Kenyataan ini mulai kurasa saat aku mulai masuk disekolah ini.Hidupku berubah,apakah ini hanya perasaanku?

     Rasa gelisah dan khawatir yang tadinya menyelimutiku ketika malam tiba mulai ku abaikan.Apakah kalian bertanya mengapa aku gelisah dan khawatir?Jawabannya karena tugas.Lucu bukan?Untuk apa aku harus gelisah dan khawatir dengan tugas.Tugas yang diberikan setiap hari dan pulang malam yang menjadikanku seperti ini.Rasa lelah mengalahkan segala tugas itu yang nanti akhirnya tugas tersebut harus kukerjakan di sekolah pagi pagi.

Chapter 1: Permulaan
[SELESAI]


-Aku dan Diam-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelabu

Kelabu Hati ini kelabu Bagaimana dengan dirimu? Tak tahu akan terang Ataupun akan gelap Apakah akan ada akhir bahagia? Atau a...