Senin, 25 September 2017

Chapter 3 - Aku dan Diam

Chapter 3
Sisi Lain

   Setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk bersikap.Hanya saja,diriku ini selalu sulit untuk bersikap.Teman teman yang sangat dekatku bahkan sering kusakiti dengan perkataanku,bisakah aku berbicara dengan lemah lembut?Nyatanya ketika aku merasa nyaman dengan seseorang yang aku lakukan malah akan membuatnya terluka.Bukankah itu miris?Dirimu ingin selalu ada seseorang yang selalu ada untukmu,melindungimu,dan memahamimu tapi yang kulakukan menunjukkan aku terlalu jahat untuknya.Aku selalu ingin bersikap lebih baik kepada teman dekatku namun hasilnya aku selalu kembali lagi.

   Di sisi lain aku bisa bersikap ramah dan baik kepada orang yang belum kukenal ataupun teman yang kuanggap tidak dekat denganku.Aku menjadi pribadi yang lebih diam,ramah,dan penurut.Sangat berbeda dengan diriku yang asli.Bahkan ada saat dimana aku ingin marah namun hanya bisa kupendam karena aku takut mereka,orang orang yang kuanggap tidak dekat denganku akan memusuhiku ataupun menjauhiku.Ini benar benar aneh,aku takut seseorang yang tidak dekat denganku menjauhiku?Namun mengapa aku tak pernah takut teman dekatku akan menjauhiku?Aku pikir ini semua terletak pada mainset otakku.Aku pikir teman dekatku dapat menerima aku apa adanya dan akan selalu ada untukku.Mungkin awalnya mereka akan selalu ada,tetapi mereka juga manusia yang memiliki perasaan.Mereka bisa saja tersakiti tanpa aku sadari.

    Aku selalu ingin mengubah sikapku.Namun biasanya itu hanya bertahan beberapa lama saja.Memang tidak ada jalan untuk kembali.Diriku yang sekarang kadang membuat diriku takut sendiri,diriku yang mengerikan.Mempunyai dua sisi yang berbeda.Dua sisi yang kuperlihatkan kepada orang yang berbeda.Ini semua membuatku terlalu lelah untuk bersikap.

   Pikiranku melayang menerka nerka apa yang seharusnya kulakukan pada diriku sendiri.Apa yang harus aku lakukan ketika aku bertemu teman temanku.Teman dekat maupun teman saja.Bimbang memenuhi diriku.Perasaan diriku yang tak pernah dianggap selalu aku terpa dan berfikir bahwa mereka hanya sedang sibuk.Namun sampai kapan,sampai kapan aku harus melakukannya.Berpura – pura bahagia,lalu berpura – pura sedih,lalu berpura – pura aku selalu menjadi orang yang baik.Ini semua terlalu lelah dilakukan dan terlalu sakit untuk dijalani.Sisanya aku bersyukur atas apa yang telah aku dapatkan.

   Telah banyak waktu yang kulewati.Kesedihan tak jarang datang kepadaku untuk menanyakan perasaanku.Kebahagian kadang mampir entah kebahagiaan yang sejati maupun kebahagiaan yang palsu.Hahaha.Aku bahkan bisa tertawa dititik dimana aku merasa jatuh kedalam jurang.Lucu bukan.Kurasa pikiranku mulai tak waras.Otak dan hati ini sudah tak sejalan.Aku mulai ragu.Diriku sendiri bahkan tidak tahu apa yang diinginkan diriku ini.Kapan kebimbangan ini akan berakhir?Kebimbangan antara dua sisi yang melekat pada diriku.

Chapter 3 : Sisi Lain
[SELESAI]



-Aku Dan Diam-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelabu

Kelabu Hati ini kelabu Bagaimana dengan dirimu? Tak tahu akan terang Ataupun akan gelap Apakah akan ada akhir bahagia? Atau a...