Jumat, 22 September 2017

Chapter 2 - Aku dan Diam

Chapter 2
Cinta Monyet

     Kali ini aku rasa diriku membaik.Aku jatuh cinta.Bukan,lebih tepatnya hanya cinta monyet saja bukan?Tertarik dengan seseorang yang ternyata tertarik olehmu juga bukannya itu kebahagiaan?Saling jatuh cinta?Huft..aku tak tau lagi bagaimana perasaan ini.Memang awalnya aku nyaman bersamanya sebelum aku sadar,penyakit lamaku kembali muncul.Uncontrol Emotional.Sudah berapa kali aku hanya bersikap cuek dengannya.Aku rasa apa yang ia lakukan selalu salah.Ada saja alasan yang membuatku tak suka lagi padanya.Apakah ini hanya perasaan sesaat?

     Memang benar kata orang,mana ada cinta sejati pada saat SMA begini.Hahaha.Ngaco.Diriku dihadapkan oleh berbagai hal yang terus membuatku bingung.Terutama perasaan itu.Kadang aku merasa bahagia dan disisi lain aku merasa sedih.Apa ini yang aku mau?Apa ini yang memamng harus aku lakukan?Aku kembali bertanya tanya pada diriku sendiri.Mencari jawaban tentang apa yang aku cari.Semua ini berujung sia sia.Aku tak dapat menemukan jawaban apapun.Otakku buntu.Kekesalan menyelimuti seluruh ragaku,tak kuasa menahan amarah.Tetes demi tetes air mata mulai berjatuhan.Mengapa aku menangis?Apa aku tertusuk sesuatu hingga sakitnya bisa membuatku menangis?Jawabannya tidak.Air mataku hanya keluar dan menetes lalu tubuhku bergunjang hebat.Berharap ada seseorang yang bisa memelukku dan menenangkanku.Adakah?

     Hari demi hari terlewati,kisah cinta yang awalnya manis kini mulai berubah menjadi pahit.Entah mengapa aku mulai memberi jarak kepadanya.Ia selalu bertanya kenapa kenapa dan kenapa.Aku sendiri tidak tau jawabannya,atau mungkin kalian tau?Semuanya terlewati dengan rasa hampa.Seperti pohon yang mati ditengah tengah gersang.Apalagi yang aku harapkan?Hujan?Itu tidak akan mungkin,ini tempat yang amat gersang dan yang aku tau hujan tak akan sudi turun ditempat ini.Untuk apalah hujan sedangkan aku hanyalah pohon mati yang sudah berguguran daun daunnya.Apakah masih ada harapan?Tentunya ada.Tapi entah dimana aku temukan harapan itu.

     Apakah mencintai seseorang berarti merelakannya untuk bahagia?Maaf,mungkin ini terdengar egois.Namun jika aku mencintaimu maka aku tak akan rela kamu bersama dengan yang lain.Aku hanya ingin kamu untukku dan aku untukmu.Bukankah itu akhir yang bahagia?Seperti dalam dongeng cinderella,aurora,putri salju,dan putri putri lainnya.Tak bisakah aku mendapatkannya?Iya,bagaimana bisa aku mendapatkannya.Aku bahkan bukannlah seorang putri.Haruskah aku berakhir sendiri dengan segala keegoisanku ini.

     Jika waktu bisa terulang mungkin aku akan merubah sikapku.Waktu bahkan tidak dapat diulang.Apa kalian merasakannya?Waktu kini berjalan lebih cepat dari dugaanku.Hati ini membeku.Aku dan dia berhenti.Entah aku yang sudah terlalu jauh melangkah atau dia berhenti mengikuti langkahku.Aku tak pernah meminta untuk dia mengikutiku.Namun jika itu keputusannya untuk berhenti,aku bisa apa.Sekali lagi ada rasa yang hilang didalam diri ini.Merindu?Apakah pantas untuk diriku ini?

Chapter 2 : Cinta Monyet
[SELESAI]

-Aku Dan Diam-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelabu

Kelabu Hati ini kelabu Bagaimana dengan dirimu? Tak tahu akan terang Ataupun akan gelap Apakah akan ada akhir bahagia? Atau a...