Sabtu, 15 Juli 2017

Story Time : Rasa (01)

Pernah merasakan hangatnya cinta selain dari keluarga mu? Mungkin dari orang yang kau suka? Begitu pula aku. Selalu ada masa dimana hati ini berbunga - bunga hanya dengan memikirkan tentang dia. Pikiran ini melayang menjelajahi sejauh mana fantasi ini akan berakhir. Apakah berakhir olehku? atau berakhir olehnya? atau berakhir dengan bersama - sama?

Saat itu aku masih menginjak kelas 2 SMP. Aku yang polos belum mengerti betul apa itu cinta dan apa itu pacaran. Karena hingga saat itu aku belum pernah menjalin hubungan dengan seseorang dengan status pacaran. Jujur pada saat itu aku penasaran apa yang dimaksud dengan pacaran. Apa enaknya sih pacaran? Pertanyaan itu terus terngiang. Memang ada sesorang yang kusuka pada saat itu namun perasaan ini tentu saja hanya kupendam. Aku takut bila aku menyatakannya ia malah akan menjauh dariku.

Hingga akhirnya aku bertemu seseorang di salah satu situs online. Ternyata dia satu sekolah denganku. Yang kulihat sih dia cukup tampan. Aku masih ingat betul topik pembicaraan ia pertama kali. "Aku ingin menjadikanmu calon pacarku" Kupikir aku cukup gila untuk mengiyakan apa yang ia tulis dipesan itu. Tak lama dia meminta nomer teleponku dan menghubungiku. Ia menghubungiku dan mengajakku untuk berkencan sepulang sekolah. Aku bingung harus menjawab apa dan akhirnya hal itu tidak terjadi. 

Beberapa kali aku berpapasan dengannya dan aku terus bingung dengan perasaanku. Untuk pertama kalinya aku merasa gelisah dan bingung. Bahkan aku tak tahu bagaimana orang berpacaran. Namun tak tahu apa yang sedang aku pikirkan saat itu dan pada suatu malam aku memutuskan untuk mengirim pesan kepadanya. Aku mengiyakan untuk mengikat suatu hubungan dengannya. Ya. Kami berpacaran.

Hilang (02)

Bahagialah menjadi diri sendiri sebab tidak semua orang dapat menjadi dirinya sendiri. Ada yang terlihat sangat percaya diri atas apa yang ia lakukan. Tapi untuk apa jika sebenarnya itu bukanlah dirinya. Itu berarti ia telah kehilangan jati dirinya sendiri. Untuk apa jika dirimu hebat namun telah kehilangan jati diri?

Setelah kehilangan itu apa ia merasakan kebahagiaan? Aku pikir tidak. Ia telah kehilangan jati dirinya. Tak ada arti lagi dari dirinya. Tidak bisa menjadi diri sendiri terkadang lebih mudah daripada harus menjadi diri sendiri tapi bukan karena itu kamu harus meninggalkan jati dirimu.

Kehilangan jati dirimu maka hilang pula arah tujuan dirimu. Mungkin beberapa usaha harus kamu lakukan agar jati dirimu kembali.

Jumat, 14 Juli 2017

Hilang (01)

Hari hari terus berlalu lalu menjadi bulan dan tahun bahkan menjadi abad. Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Katanya perpisahan adalah hal yang menyakitkan namun menurutku yang membuatnya menyakitkan bukanlah perpisahan itu sendiri. Tetapi menyadari bahwa akan ada hal yang hilang setelah itu. Entah hanya perasaanmu atau hal-hal yang biasa kalian lakukan bersama.

Ada hal yang hilang dariku setelah aku beranjak dewasa. Apa kalian merasakannya? Atau mungkin kalian tidak merasakan hal yang sama denganku.Yah,setiap orang kan berbeda - beda. Coba kalian tebak,apakah yang hilang adalah masa kanak - kanak? Tentu tidak,bahkan orang dewasa pun masih dapat bersikap kekanak - kanakan. Masih menebak - nebak? Akupun demikian.

Kadang ada beberapa hal yang hilang untuk dicari dan dimengerti.Namun adapula beberapa hal yang hilang untuk benar benar dilupakan dan tentunya ada beberapa hal yang kamu rasa hilang namun tak dapat terdefinisi.

Kelabu

Kelabu Hati ini kelabu Bagaimana dengan dirimu? Tak tahu akan terang Ataupun akan gelap Apakah akan ada akhir bahagia? Atau a...